Sastra, Opini, Selasar, Profil, just for you,

Saturday 2 November 2013

Tanzimat


GERAKAN TANZIMAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Sejarah Pemikiran Islam
Dosen pengampu : Prof. Dr. Dudung



Disusun oleh :
Nur Abdur Razaq ( 09120030 )



JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

Pada abad pertengahan Dunia Barat telah maju, ditandai dengan beberapa kemajuan dan penemuan teknologi modern. Perang demi perang telah mereka dapatkan dengan bantuan ilmu pengetahuan, Islam sudah masuk ke daerah Turki mulai abad Hijriyah dan Islam berkembang dengan pesat, semua lini keislaman telah tercium di sudut-sudut kota Turki bangsa Turki mencapai puncak kemegahan dari tahun 1520-1566 kemudian mendapat gelar orang sakit (The Sick Men) karena bangsa Turki akhirnya juga lumpuh pada abad ke-19.
Untuk mengatasi masalah ini pemerintahan turki mengambil kebijakan- kebijakan untuk membenahi segala kekurangan yang ada. Pembaharuan di Turki ini, meliputi empat fase pembaharuan yang dimulai oleh Sultan Mahmud II, yang mengubah madrasah tradisional tanpa pengetahuan umum menjadi madrasah yang berpengetahuan umum. Tanzimat yaitu usaha untuk mengatur dan memperbaiki struktur organisasi pemerintahan sementara Usmani Muda dan Turki Muda ingin mengubah sistem pemerintahan konstitusional bukan dengan kekuasaan absolut.
Untuk lebih jelasnya apa itu itu tanzimat akan kami coba menguraikan dan menjelaskan semampu kami.
Rumusan masalah :
1.      Sejarah atau latar belakang berdirinya tanzimat ?.
2.      Apa itu tanzimat sebenarnya ?.
3.      Tokoh








BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah atau latar belakang berdirinya tanzimat
Bangkitnya negara – negara di eropa di imbangi dengan munculnya berbagai macam khazanah keilmuan yang membuat mereka semakin tak terkalahkan dimuka bumi, ini sangat berbalik arah dengan rakyat islam yang sedang mengalami krisis dalam segala lini bidang keilmuan, Pada awal abad ke 19, kesultanan Turki Usmani mengalami krisis multidimensi yang berkepanjangan. Untuk mengatasi hal ini, pada tahun 1839 pemerintah Turki merilis adanya suatu gerakan pembaharuan, sehingga di Turki untuk melanjutkan perubahan yang yang sudah dijalankan sedemikian rupa oleh Sultan Mahmud II maka gerakan ini disebut dengan nama Tanzimat.

B.  Apa itu tanzimat sebenarnya.
Kata tanzimat sendiri berasal dari bahasa arab yang berartikan sebagai “mengatur atau menata”, menyusun, memperbaiki yang dalam artian disini mengembalikan kesultanan turki seperti semula yang ditakuti dan disegani baik lawan maupun kawan, padanan kata tanzimat sendiri dalam bahasa Inggris yaitu reform yang bermakna “penataan kembali” istilah tanzimat berkonotasi pada penataan kembali struktur kemasyarakatan dan kenegaraan Turki Usmani agar menjadi kembali menjadi atau menjadi lebih baik, tanpa mengadakan perubahan, penggantian atau penghapusan bagian – bagian yang fundamental dari struktur kemasyarakatan dan kenegaraanya itu sendiri, namun dalam prakteknya, gerakan tanzimat ini juga menyentuh hal – hal yang mendasar seperti yang terlihat dalam penggantian elemen – elemen fundamental keislaman dengan elemen – elemen yang berasal dari barat.
 Gerakan pembaharuan ini bergerak di tiga bidang utama, yaitu sosial, politik, dan kemiliteran, dengan tujuan utama untuk mengembalikan kekuasaan dan pengaruh kesultanan Turki Usmani. Tujuan tersebut kemudian diimplementasikan dengan penggantian sistem-sistem tradisional milik Turki Usmani dengan sistem baru yang berasal dari negara-negara Eropa. Melalui sentralisasi pemerintahan, reformasi sistem administrasi dan kemiliteran, serta sekularisasi sistem sosial budaya, gerakan pembaharuan ini membawa kesultanan Turki Usmani menuju sebuah wajah baru yang lebih modern, dan liberal. Namun, krisis multidimensi yang menjadi sasaran utama perubahan tidak berhasil diperbaiki oleh gerakan pembaharuan ini.
Tokoh-tokoh penting tanzimat antara lain : Mustafa Rasyid Pasya, Mustafa Sami, Mehmed Sadek Rif’at Pasya dan Ali Pasya seperti yang dijelaskan berikut ini :
1. Mustafa Rasyid Pasya (1880-1858)
Pemuka utama dari pembaharuan di zaman Tanzimat ialah Mustafa Rasyid Pasya, ia lahir di Istanbul pada tahun 1800, berpendidikan Madrasah kemudian menjadi pegawai pemerintah[1]. Mustafa Rasyid Pasya pada tahun 1834 diangkat menjadi Duta Besar untuk daerah Perancis, diantaranya dengan jalan inilah pemerintah atau kesultanan turki merekam apa – apa yang sudah maju di Barat yang meliputi berbagai bidang, selain itu ia juga pernah diangkat menjadi Duta Besar Kerajaan Usmani di beberapa negara lain. Setelah itu ia dipanggil pulang untuk menjadi Menteri Luar Negeri dan pada akhirnya ia diangkat menjadi perdana Menteri. Usaha pembaharuannya yang terpenting ialah sentralisasi pemerintahan dan modernisasi angkatan bersenjata pada tahun 1839.

2. Mustafa Sami Pasya (wafat 1855)
Mustafa Sami Pasya mempunyai banyak pengalaman di luar negeri antara lain di Roma, Wina, Berlin, Brussel, London, Paris dan negara lainnya sebagai pegawai dan duta. Ini juga memiliki kontribusi sangat besar atas pemikirannya[2]. Menurut pendapat Mustafa Sami Pasya, kemajuan bangsa Eropa terletak pada keunggulan mereka dalam lapangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga Mustafa Sami Pasya berpikiran bahwa di Barat maju karena mereka melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama, mereka juga tidak membuang begitu saja peradaban – peradaban yang sudah mereka alami, ia melihat adanya ketersambumgan antara masa sekarang dan masa lalu, disamping itu pula pendidikan universal bagi pria dan wanita sehingga umumnya orang Eropa pandai membaca dan menulis.

3. Mehmed Sadik Rif’at Pasya
Seorang pemuka tanzimat lain yang pemikirannya lebih banyak diketahui orang adalah Mehmed Sadik Rif’at Pasyayang lahir pada tahun 1807 dan wafat tahun 1856 M[3]. Pendidikannya selesai di madrasah, ia melanjutkan pelajaran ke sekolah sastra, yang khusus diadakan untuk calon-calon pegawai istana. Tahun 1834 ia diangkat menjadi Pembantu Menteri Luar negeri, tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri dan selanjutnya Menteri Keuangan. Pokok-pokok pemikiran dan pembaharuannya ialah Sultan dan pembesar-pembesar negara harus tunduk pada undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya. Negara harus tunduk pada hukum(negara hukum), kodifikasi hukum, administrasi, pengaturan hak dan kewajiban rakyat, reorganisasi, angkatan bersenjata, pendidikan dan keterampilan serta dibangunnya Bank Islam Usmani pada tahun 1840. Ide-ide yang dicetuskan Sadik Rif’at pada zaman itu merupakan hal baru karena orang tidak mengenal peraturan, hukum, hak dan kebebasan. pada waktu itu petani lebih banyak menjadi budak bagi tuan tanah dan rakyat budak bagi Sultan. Pemikiran Sadik Rif’at sejalan dengan pemikiran Mustafa Rasyid Pasya yang pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Menteri Luar Negeri.

4.    Ali Pasya (1815-1871)
Beliau lahir pada tahun 1815 di Istanbul dan wafat tahun 1871, anak dari seorang pelayan tokoh. Dalam usia 14 tahun ia sudah diangkat menjadi pegawai. Tahun 1840 diangkat menjadi Duta Besar London dan sebelum menjadi Duta Besar ia sering kali menjadi staf Perwakilan Kerajaan Usmani di berbagai negara Eropa dan di tahun 1852 ia menggantikan kedudukan Rasyid Pasya sebagai Perdana Menteri. Usaha pembaharuannya antara lain : tentang pengakuan semua aliran spiritual pada masa itu, jaminan melaksanakan ibadahnya masing-masing, larangan memfitnah karena agama, suku dan bahasa, jaminan kesempatan belajar, sistem peradilan dan lain-lainnya. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh tokoh-tokoh pembaharuandi zaman tanzimat tidaklah seluruhnya mendapat dukungan bahkan mendapat kritikan baik dari dalam atau di luar Kerajaan Usmani karena gerakan-gerakan tanzimat untuk mewujudkan pembaharuan didasari oleh pemikiran liberalisme Barat dan meninggalkan pola dasar syariat agama, hal ini salah satu sebab yang utama sehingga gerakan tannzimat mengalami kegagalan dalam usaha pembaharuannya.
Dalam masanya gerakan tanzimat mencetuskan dua piagam, yang pertama di tahun 1839, Abdul Majid sultan yang menggantikan Mahmud II Hatt i syerif gulhane (piagam gulhane), yang menerangkan perlunya diadakan perubahan, dasar untuk perubahan itu adalah :
1.      Terjaminnya ketentraman hidup, harta dan kehormatan warga negara.
2.      Peraturan mengenai pungutan pajak
3.      Peraturan mengenai kewajiban dan lamanya dibas militer
Sehingga di tahun 1847 didirikan mahkamah – mahkamah baru untuk urusan pidana dan sipil. Piagam yang kedua dicetuskan pada tahun 1856  yang diberi nama hatt-i humayyun, yang lebih banyak berisi pembaharuar kedudukan atau persamaan hak orang Eropa yang berada atau tinggal di wilayah Kerajaan Usmani.
Perubahan dizaman tanzimat tidak seluruhnya mendapat penghargaan bahkan banyak juga mendapat kritikan dari kaum intelegensia kerajaan Usmani[4]. Itu dikarenakan kedua piagam tersebut masih mengandung sekularisasi dalam berbagai intitusi kemasyarakatan, kritik juga sering di ajukan karena terdapat adanya pro Barat itu membuka pintu bagi masuknya pengaruh dan turut campurnya Barat dalam masalah inern dalam negri sendiri



BAB III
KESIMPULAN

Terenggutnya masa kejayaan dari Islam membuat para khalifah–khalifah islam memutar otak untuk melakukan berbagai macam perubahan demi mengembalikan kejayaan islam, salah satunya di wilayah Turki dengan mendirikan gerakan tanzimat yang berfungsi atau bertugas untuk menata, mengembalikan, kejayaan Kesultanaan Turki dengan lingkup bidang sosial, hukum, kebudayaan, militer, ekonomi, dst.
Adapun tokoh – tokoh dalam gerakan tanzimat itu sendiri adalah Mustafa Rasyid Pasya yang lahir di istambul tahun 1800 yang mempunyai kontribusi besar dalam perubahan di Turki, Mustafa Sami juga merupakan pemikir dalam pembaharuan yang pernah berkunjung di berbagai wilayah Eropa, Mehmed Sadik lahir pada tahun 1807 dan wafat tahun 1856 M, Ali Pasya Beliau lahir pada tahun 1815 di Istanbul dan wafat tahun 1871,
Dalam perjalanannya tanzimat tidak juga mendapat jalan lurus banyak rintangan kritikan dari berbagai macam arah.


[1]Harun Nasution,  Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta :  Bulan Bintang, 1975), hlm 90.
[2] Ibid, hlm 90.
[3] Ibid,  hlm 95.
[4] Ibid,  hlm 96.

No comments:

Post a Comment

kasih komentar balik yah......