Sastra, Opini, Selasar, Profil, just for you,

Monday 5 November 2012

Anekdot Amerika benci Muslim



Di Central Park, New York pada suatu pagi, seorang anak diserang oleh
anjing liar. Seorang laki-laki yang kebenaran sedang berjalan-> jalan
disana langsung menolongnya. Setelah bergumul beberapa saat dengan
anjing liar itu, akhirnya ia terpaksa mencekik anjing itu hingga mati.
Seorang wartawan New York yang melihat kejadian itu, langsung
mengabadikannya dengan kamera untuk dipasang di edisi besok.

Sambil mendekati si penolong wartawan itu berkata,
"Halo, saya seorang wartawan, saya sangat mengagumi perbuatan anda.
Menurut saya kepahlawanan anda patut untuk dimuat di halaman depan besok dengan judul "Warga New York Pemberani Selamatkan Bocah".

"Oh, saya bukan seorang warga New York", kata si pahlawan.
"Kalau begitu judulnya akan saya ganti menjadi "Warga Amerika Pemberani
selamatkan Bocah", kata si wartawan.

"Tapi saya juga bukan orang Amerika", kata si pahlawan lagi.
Saat ditanya siapa dirinya sebenarnya, si pahlawan menjawab,
"Saya Jafar Sidik, dari Indonesia."

Esok harinya, Media Massa di Amerika memuat sebuah berita heboh dengan> judul :
"Fundamentalis Muslim Indonesia Mencekik Leher Anjing Hingga
Mati - FBI Sedang Menyelidiki Keterkaitannya Dengan Al Qaeda"

Surat Kecil Untuk Pahlawan




Sore itu aku termenung, mengeluh tentang tugas-tugas kuliah yang seabrek yang tak habis-habis tuk aku kerjakan, tugas ini selesai tambah lagi tugas yang lainya. Ahhhhh… rasanya kuliah tu terasa beban banget, beban berat yang aku jalani. Aku merasa semangatku tlah drop, maka aku putuskan untuk keluar dari kamar kos ku yang berukuran 4x4m yang terasa menyempi, dan menagapit pikiran. Ku ambil kunci motor, dan ku bergegas keluar dengan motor mio merahku, awalnya aku juga binggun mau kemana, setelah beberapa meter keluar langsung kefikiran pantai yang ada di selatan kota Yogyakarta, ya pantai Paris. Jam 15.30 langsung saja aku kendarai menuju pantai parang tritis, perjalanan kurang lebih satu jam sebelum sampai di pantai.
Sepanjang perjalanan dari bantul pemandangan sawah, dan panorama alamnya membuat saya merasa rilek di tambah lagi hembusan angin sawah yang semilir menyejukan. Tak terasa perjalanan saya sudah sampai tujuan, kau parkirkan motor, dan langsung menghhirup nafas panjang, ahhhh………
Beban tugas terasa lepas semua dari fikiran ku, aku berjalan menyusuri bibir pantai, yang terkadang mendapatklan sentuhan lembut dari dinginnya air laut sore itu. aku merasa menikmati keindahan ciptaan tuhan. Melepas lelah setelah berjalan-jalan, aku duduk di kedai pinggir pantai, aku memesan es kelapa muda tuk menemani soreku. Mentari mulai menenggelamkan sinarnya di ufuk barat, pancaran cahayanaya membuat air laut berwarna kuning ke-emasan. Indah senkali alam indonesia ini, penuh kedamaian yang patut kita sykuri.
Sebatang rokok aku nyalakan, hisapan panjang melamunkan ku dari fikiran, betepa banyak yang harus aku syukuri dalam kehidupan ini, tak sanggup aku menghitungnya nikmatnya yang telah diberikan. Subhanallah……….
Aku buka hape nokia N70 ku, hp butut yang menemanin untuk facebookan. Aku membaca postingan teman di grup KAMAPURISKA, ya grup daerahku yang melingkupi kampus UIN sunan Kalijaga. Aku membacaca postingan dari salah satu alumni. Yang bertanya

Sebenarnya apa sih hari pahlawan itu???
Nilai apa yang di perjuangkan saat itu???
Apakah kondisi 10 november 1945 ada korelasinya dengan 10 november 2012???
Pnatasnya kita peringati dengan apa???
Mungkin butuh pembacaan lebih lanjut….

Ya allah aku baru sadar, sebentar lagi tanggal 10 November 2012, dimana hari itu di peringati sebagai hari pahlawan oleh bangsa Indonesia. ya memang hari pahlawan ada yang memperingati dan juga ada yang tidak tahu, mungkin aku sebagai kaum pelajar bisa memperingati hari pahlawan, tapi apakah mungkin kedua orang tua ku yang bekerja sebagai kuli tahu akan hari pahlawan, tau kah pengemis yang di pinggir jalan juga memperingati hari pahlawan. Aku taidak tahu itu??? waktu aku kecil aku pernah melihat pakain lengkap kakek ku yang perwarna kuning, dan berpeci kuning. Aku dulu tidak faham apa itu baju, kog disimpan rapat dalam almari. Mungkin baju itulah kenangan perjalanan kakek ku dulu, kenangan saat berjuang menbela negara ini. Baju yang telah terkubur dan tak tahu kemana, setelah kakekku meninggal. Aku baru tahu bahwa itu baju veteran zaman dahulu setelah aku dewasa dan aku menegerti. Ya pejuang kemerdekaan yang telah rela berkorban jiwa dan raganya demi merebut kemerdekaan dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. jika tidak ada para pahlawan dulu yang rela berkorban nyawanya mungkin aku tidak akan bisa dengan tenang menikmati es klapa muda, sebatang rokok dan indahnya sunset parangtritis. Aku baru menyadari betapa penuh pengorbanan membela tanah air Indonesia untuk merdeka sepenuhnya. Berdaulatan atas bangsa negaranya sendiri. Sungguh besar pengorbananmu wahai pahlawan-pahlawan bangsa, darahmu sebagai saksi perjuangan. Yang akan tetap terkenang sepanjang massa. ingin kuteteskan air mata ini saat mengenangmu wahai pahlawan bangsa, sebagai penerusmu untuk meneruskan cita-cita luhurmu aku merasa belum mampu, aku mengeluh dengan tugas yang seabrek, aku mengeluh uang saku yang selalau paas-pasan, yang membuat aku merasa jenuh dan berputus asa. Tak berani aku membayangkan perjuangmu jika engkau mengeluh dan berputus asa??? Mungkin bangsa indonesia takkan merdeka. Wahai pahlawanku hanya seuntai doa yang dapat aku panjatkan, di hari pahlawan ini, semoga engkau tenang disisinya, semoga tuhan menerima semua amal ibadahmu. Maafkan kesalahan-kesalahan penerusmu yang tidak menghargai perjuanganmu, yang hanya mementingkan urusan perutnya saja. Hingga korupsi marak dimana-mana dari lapisan masyarakat kecil sampai para pejabatnya.
Wahai pahlawan bangsa, mingkin engkau akan menangis melihat kebobrokan negeri ini, negeri yang bermental tempe??? Sehingga tumbuh banyak pengemis-pengemis, penjilat, penyogok yang tidak memiliki mental sepertimu pahlawanku.
Bangsa ini membutuhkan oarang yang mau bekerja keras bertanggung jawab dan jujur aku yakin bangsa ini akan bisa berubah, wahai mahasiswa buktikan engkau yang mau dan ikhlas merubah bangsa ini, Impian itu adalah impian semua anak bangsa.
Memang bangsa ini sedang sakit, obatnya kesungguhan kerja dan rasa cinta terhadap negara, ini adalah negaramu, ini bangsamu, bila engkau melihat pin merah putih tancapkan pin itu didadamu tancapkan di jantungmu dan berkatalah aku bangga terhadap bangsa Indonesi. Kita tidak boleh menyerah masih ada waktu mengubah bangsa ini. bangunlah jiwanya, bangunlah badanya untuk bangsa dan negara Indonesia.

Mas,,, mas,,,
Eh,,,, ea pak? Ini kopinya…….
Ah menyadarkanku dari lamunan, tak terasa sudah menunjukan pukul delapan malam, secangkir kopi mengembalikan kesadaranku. Ah aku kan kepantai tuk liburan…. Tapi terima kasih buat pahlawan-pahlawan Bangsa Indonesia.


Muhamad Rozakun,
Coretan senja parangtritis, mahasiswa KPI fak Dakwah