Sastra, Opini, Selasar, Profil, just for you,

Thursday 8 November 2012

Membenarkan Yang Benar Bukan Membenarkan Kebiasaan



Bacalah Basmalah terlebih dahulu ya…. Dimanapun sobat berada???

Asolatuhoirumminanaum.
            Menyadarkan aku dari tidur, ku gapai hp yang tak jauh terletak dari tempatku. 04.15 ah…. Masih pagi banget, (keluhku dalam kesadaranku) solatnya nanti saja,, masih lama.
           
@ Jak, jak kuliah ndak hari ini,
            #   Ea,,, knapa
            @ Masuk jam brapa???
            #   Ntar 8.30 phisikologi dakwah pak Musthofa
            @  Dah jam tujuh lebih ni………..
            #   Beneran lo…. Ah gaswat, kesiangan ni………………..
           
Apakah banyak diantara kita yang seperti itu??? tau hanya dalam tulisan ini saja. Saya yakin gak ada teman-teman saya yang seperti itu, waktunya solat segera solat, waktunya kuliah berangkat lebih awal. Itu idealnya kenyataanya??? You understant hahaha sangat miris memang kehidupan ini di mana banyaknya cendekiawan yang lahir dari bangku kuliah tidak memiliki nilai-nilai sebagaimana mestinya. Hidupnya tertib, disiplin dan mempunyai arah tujuan kedepannya dengan jelas.
Dari dialog diatas dimana banyak orang yang suka dengan ketidak tertiban yang sangat mendasari kehidupanya. Itu contoh kecil dari kehidupan dimana sangat meremehkan waktu yang telah diberikan, waktu solat subuh. Seharusnya bisa bangun dan mengerjakan solat malah di ganti dengan melanjutkan tidur kembali. Yang artinya telah bernegosiasi dengan tuhanya, dimana diperintahkan untuk solat di waktunya, tetapi tidak ia kerjakan dengan. Kehidupan di dunia yang penuh dengan pekerjaan juga bisa membuat kita bernegosiasi kepada tuhannya. Dimana waktu adzan di kumandangakan malah memilih untuk tetap terus melakukan aktifitasnya. Dan kadang membiyarkan waktu solat habis dan tidak mengerjakan solat. Ahirnya kebiasaan ini berjalan tampa adanya rasa penyesalan. Kegiatan yang bernegosiasi dengan tuhanya mengenai waktu yang telah diberikanya. Dan ahirnya kegiatan yang biasanya dianggap sebagai kegiatan yang di benarkan sendiri.

sebagai mahasiwa-mahasiswi yang kuliah di yogyakara yang sekarang banyak penyimpangan dari etika-etika yang ada sehingga banyak ditemukan anak-anak kos yang condong mementingkan kehidupan dunia mencari kesenangan saja yang sering melupakan perintah agamanya.
 Sehingga etika etika yang ada sudah banyak yang bergeser dari yang seharusnya. seperti pemandangan pemuda pemudi yang berpacaran yang sudah melewati batas etika yang ada bergandeng tangan, berboncengan motor dengan eratnya pelukan. yang sekarang dilihat sebagai pemandangan yang biasa saja.  Dimana moral pemuda mengalami degradasi yang sudah sangat memperihatinkan. Bukan hanya dari segi moral tetapi juga dari segi keagamaany dimana banyak mahasiswa mahasiswi yang memngaku islam tetapi susah untuk diajak menjalankan perintah agama. Ambil saja contok salat lima waktu yang sudah diajarkan sejak kecil banyak sekali pemuda pemudi kos yang melupakan solatnya. Dikarenakan berbagai macam alasan kesibukan dunia. Dimana pemahaman keilmuanya tentang agamanya yang sudah cukup memadai malah mengabaikan perintah agamanya sendiri dengan berbagai alasan. tak terkecuali yang menulis yang masih banyak kekurangan dan kesalahan yang masih sering diperbuat.hehehe. J J J
Tulisan ini sebagai pembelajaran diri pribadi agar kedepanya terus berubah menjadi lebih baik dalam menjalankan perintah agama. Dan dalam tanggung jawab kepada semua masyarakat, tulisan hanya sebuah ajakan agar pembaca bisa mengambil makna dari tulisan ini. Semoga bermanfaat .

Muh.Rozakun