Sastra, Opini, Selasar, Profil, just for you,

Wednesday 13 April 2011

kepemimpinan


Kepemimpinan Secara Islam.
Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat (respect), pengakuan (recognition), kepercayaan (trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan (loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam kehidupan bersama menuju cita-cita.

Dalam Islam karena kepemimpinan erat kaitannya dengan pencapaian cita-cita maka kepemimpinan itu harus ada dalam tangan seorang pemimpin yang beriman. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 28  :
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).”
Untuk dapat menghasilkan pemimpin yang dapat memikul amanah yang dipercayakan kepadanya, menurut Imam Al-Mawardi dalam kitabnya, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, diperlukan seseorang yang kokoh iman dan takwanya, mulia akhlaknya, mampu bersikap adil dan jujur, berilmu dan cerdas (fathonah), berkompeten, konsekuen memikul tanggung jawab (amanah), sehat jasmani dan rohani, memiliki keberanian menegakkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Syarat terakhir yaitu keberanian karena tanpa keberanian, segala sifat-sifat terdahulu tidak akan dapat dijalankan secara efektif.
Tentang hadits yang terkait dengan kepemimpinan, Rasulullah SAW pernah bersabda : “Orang yang bakal paling dikasihi oleh Allah dan yang paling dekat di sisi-Nya kelak pada hari berhisab ialah pemimpin yang adil, dan orang yang bakal paling dibenci Allah pada hari berhisab dan bakal menerima siksa azab yang sangat pedih adalah para pemimpin yang dzalim.” (HR Tirmidzi).
Di lain hadits, Rasulullah SAW memperingatkan bahwa “Barangsiapa yang pernah memimpin lebih dari sepuluh orang kelak akan dibawa pada hari berhisab dengan kaki tangannya terbelenggu dan hanya keadilan yang pernah diamalkannya sajalah yang dapat melonggarkan rantai belenggu tadi, sedang kedzaliman yang pernah dibuatnya kelak akan membawanya kepada kehancuran.” (HR Darimi).
Pemimpin Menurut Islam
Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut
Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan dengan hal tersebut,diantaranya  se
Niat yang Lurus
Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.Lalu iringi hal itu dengan mengharapkan keridhaan-Nya saja.Kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.
Laki-Laki
Wanita sebaiknya tidak memegang tampuk kepemimpinan.Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Tidak akan beruntung kaum yang dipimpim oleh seorang wanita (Riwayat Bukhari dari Abu Bakarah Radhiyallahu’anhu).
Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin.Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Berpegang pada Hukum Allah.
Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.Allah berfirman,”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).
Jika ia meninggalkan hukum Allah, maka seharusnya dicopot dari jabatannya.
Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
Tidak Menutup Diri Saat Diperlukan Rakyat.
Hendaklah selalu membuka pintu untuk setiap pengaduan dan permasalahan rakyat.Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya.Rasulullah bersabda,” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).
Mencari Pemimpin yang Baik
Rasulullah bersabda,”Tidaklah Allah mengutus seorang nabi atau menjadikan seorang khalifah kecuali ada bersama mereka itu golongan pejabat (pembantu).Yaitu pejabat yang menyuruh kepada kebaikan dan mendorongnya kesana, dan pejabat yang menyuruh kepada kemungkaran dan mendorongnya ke sana.Maka orang yang terjaga adalah orang yang dijaga oleh Allah,” (Riwayat Bukhari dari Abu said Radhiyallahu’anhu).
Lemah Lembut
Doa Rasullullah,’ Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya.

Tidak Meragukan dan Memata-matai Rakyat.
Rasulullah bersabda,” Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.”
(Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim).

pemimpin yang ideal

Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang dapat berkomunikasi secara efektif dalam situasi apapun dan bijaksana. Pemimpin yang dapat BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF adalah:
  1. Memberikan informasi yang update kepada seluruh bawahan dan koleganya secara terus-menerus, fakta yang terjadi di lapangan.
  2. Secara proaktif meminta umpan balik dari bawahan.
  3. Memastikan adanya tindak lanjut atas masalah yang terjadi dalam suatu organisasi.
  4. Selalu mengupdate informasi yang dimiliki berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan.
TIPE PEMIMPIN BIJAKSANA:
  1. Memiliki rasa percaya diri dan dapat mengatakan bisa pada diri sendiri untuk dapat menyelesaikan suatu masalah.
  2. Sensitif terhadap perasaan/emosi pihak lain/anak buah.
  3. Dapat menyelesaikan masalah dengan cepat yang menjadi tanggungjawabnya dan terbiasa mendisiplinkan diri untuk mencari solusi setiap masalah dan bersikap action oriented.
  4. Berpikir kedepan dan selalu berpikir contigency plan yaitu selalu mengembangan pikiran dalam beberapa skenario untuk mengantisipasi kondisi yang akan terjadi, disini anda akan lebih terlihat powerful.
  5. Pikirkan selalu kenyamanan anggota organisasi dalam bekerja.
PEMIMPIN YANG BIJAKSANA TIDAK DISARANKAN:
  1. Menutup-nutupi permasalahan, berbohong atau mengatakan sesuatu yang sifatnya misleading. Walau sebagai pemimpin, harus menyimpan hal-hal yang bersifat cinfidential, namun hal-hal yang sifatnya terkaitn dengan keamanan, kesejahteraan harus disampaikan secara terbuka.
  2. Menjanjikan sesuatu yang belum ada kejelasannya untuk direalisasikan.
  3. Menyalahkan pihak lain atau mencari kambing hitam atas terjadinya masalah.

Thursday 7 April 2011

Tanzimat


GERAKAN TANZIMAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Sejarah Pemikiran Islam
Dosen pengampu : Prof. Dr. Dudung



Disusun oleh :
Nur Abdur Razaq ( 09120030 )



JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

Pada abad pertengahan Dunia Barat telah maju, ditandai dengan beberapa kemajuan dan penemuan teknologi modern. Perang demi perang telah mereka dapatkan dengan bantuan ilmu pengetahuan, Islam sudah masuk ke daerah Turki mulai abad Hijriyah dan Islam berkembang dengan pesat, semua lini keislaman telah tercium di sudut-sudut kota Turki bangsa Turki mencapai puncak kemegahan dari tahun 1520-1566 kemudian mendapat gelar orang sakit (The Sick Men) karena bangsa Turki akhirnya juga lumpuh pada abad ke-19.
Untuk mengatasi masalah ini pemerintahan turki mengambil kebijakan- kebijakan untuk membenahi segala kekurangan yang ada. Pembaharuan di Turki ini, meliputi empat fase pembaharuan yang dimulai oleh Sultan Mahmud II, yang mengubah madrasah tradisional tanpa pengetahuan umum menjadi madrasah yang berpengetahuan umum. Tanzimat yaitu usaha untuk mengatur dan memperbaiki struktur organisasi pemerintahan sementara Usmani Muda dan Turki Muda ingin mengubah sistem pemerintahan konstitusional bukan dengan kekuasaan absolut.
Untuk lebih jelasnya apa itu itu tanzimat akan kami coba menguraikan dan menjelaskan semampu kami.
Rumusan masalah :
1.      Sejarah atau latar belakang berdirinya tanzimat ?.
2.      Apa itu tanzimat sebenarnya ?.
3.      Tokoh








BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah atau latar belakang berdirinya tanzimat
Bangkitnya negara – negara di eropa di imbangi dengan munculnya berbagai macam khazanah keilmuan yang membuat mereka semakin tak terkalahkan dimuka bumi, ini sangat berbalik arah dengan rakyat islam yang sedang mengalami krisis dalam segala lini bidang keilmuan, Pada awal abad ke 19, kesultanan Turki Usmani mengalami krisis multidimensi yang berkepanjangan. Untuk mengatasi hal ini, pada tahun 1839 pemerintah Turki merilis adanya suatu gerakan pembaharuan, sehingga di Turki untuk melanjutkan perubahan yang yang sudah dijalankan sedemikian rupa oleh Sultan Mahmud II maka gerakan ini disebut dengan nama Tanzimat.

B.  Apa itu tanzimat sebenarnya.
Kata tanzimat sendiri berasal dari bahasa arab yang berartikan sebagai “mengatur atau menata”, menyusun, memperbaiki yang dalam artian disini mengembalikan kesultanan turki seperti semula yang ditakuti dan disegani baik lawan maupun kawan, padanan kata tanzimat sendiri dalam bahasa Inggris yaitu reform yang bermakna “penataan kembali” istilah tanzimat berkonotasi pada penataan kembali struktur kemasyarakatan dan kenegaraan Turki Usmani agar menjadi kembali menjadi atau menjadi lebih baik, tanpa mengadakan perubahan, penggantian atau penghapusan bagian – bagian yang fundamental dari struktur kemasyarakatan dan kenegaraanya itu sendiri, namun dalam prakteknya, gerakan tanzimat ini juga menyentuh hal – hal yang mendasar seperti yang terlihat dalam penggantian elemen – elemen fundamental keislaman dengan elemen – elemen yang berasal dari barat.
 Gerakan pembaharuan ini bergerak di tiga bidang utama, yaitu sosial, politik, dan kemiliteran, dengan tujuan utama untuk mengembalikan kekuasaan dan pengaruh kesultanan Turki Usmani. Tujuan tersebut kemudian diimplementasikan dengan penggantian sistem-sistem tradisional milik Turki Usmani dengan sistem baru yang berasal dari negara-negara Eropa. Melalui sentralisasi pemerintahan, reformasi sistem administrasi dan kemiliteran, serta sekularisasi sistem sosial budaya, gerakan pembaharuan ini membawa kesultanan Turki Usmani menuju sebuah wajah baru yang lebih modern, dan liberal. Namun, krisis multidimensi yang menjadi sasaran utama perubahan tidak berhasil diperbaiki oleh gerakan pembaharuan ini.
Tokoh-tokoh penting tanzimat antara lain : Mustafa Rasyid Pasya, Mustafa Sami, Mehmed Sadek Rif’at Pasya dan Ali Pasya seperti yang dijelaskan berikut ini :
1. Mustafa Rasyid Pasya (1880-1858)
Pemuka utama dari pembaharuan di zaman Tanzimat ialah Mustafa Rasyid Pasya, ia lahir di Istanbul pada tahun 1800, berpendidikan Madrasah kemudian menjadi pegawai pemerintah[1]. Mustafa Rasyid Pasya pada tahun 1834 diangkat menjadi Duta Besar untuk daerah Perancis, diantaranya dengan jalan inilah pemerintah atau kesultanan turki merekam apa – apa yang sudah maju di Barat yang meliputi berbagai bidang, selain itu ia juga pernah diangkat menjadi Duta Besar Kerajaan Usmani di beberapa negara lain. Setelah itu ia dipanggil pulang untuk menjadi Menteri Luar Negeri dan pada akhirnya ia diangkat menjadi perdana Menteri. Usaha pembaharuannya yang terpenting ialah sentralisasi pemerintahan dan modernisasi angkatan bersenjata pada tahun 1839.

2. Mustafa Sami Pasya (wafat 1855)
Mustafa Sami Pasya mempunyai banyak pengalaman di luar negeri antara lain di Roma, Wina, Berlin, Brussel, London, Paris dan negara lainnya sebagai pegawai dan duta. Ini juga memiliki kontribusi sangat besar atas pemikirannya[2]. Menurut pendapat Mustafa Sami Pasya, kemajuan bangsa Eropa terletak pada keunggulan mereka dalam lapangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga Mustafa Sami Pasya berpikiran bahwa di Barat maju karena mereka melepaskan diri dari ikatan-ikatan agama, mereka juga tidak membuang begitu saja peradaban – peradaban yang sudah mereka alami, ia melihat adanya ketersambumgan antara masa sekarang dan masa lalu, disamping itu pula pendidikan universal bagi pria dan wanita sehingga umumnya orang Eropa pandai membaca dan menulis.

3. Mehmed Sadik Rif’at Pasya
Seorang pemuka tanzimat lain yang pemikirannya lebih banyak diketahui orang adalah Mehmed Sadik Rif’at Pasyayang lahir pada tahun 1807 dan wafat tahun 1856 M[3]. Pendidikannya selesai di madrasah, ia melanjutkan pelajaran ke sekolah sastra, yang khusus diadakan untuk calon-calon pegawai istana. Tahun 1834 ia diangkat menjadi Pembantu Menteri Luar negeri, tiga tahun kemudian ia diangkat menjadi Menteri Luar Negeri dan selanjutnya Menteri Keuangan. Pokok-pokok pemikiran dan pembaharuannya ialah Sultan dan pembesar-pembesar negara harus tunduk pada undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya. Negara harus tunduk pada hukum(negara hukum), kodifikasi hukum, administrasi, pengaturan hak dan kewajiban rakyat, reorganisasi, angkatan bersenjata, pendidikan dan keterampilan serta dibangunnya Bank Islam Usmani pada tahun 1840. Ide-ide yang dicetuskan Sadik Rif’at pada zaman itu merupakan hal baru karena orang tidak mengenal peraturan, hukum, hak dan kebebasan. pada waktu itu petani lebih banyak menjadi budak bagi tuan tanah dan rakyat budak bagi Sultan. Pemikiran Sadik Rif’at sejalan dengan pemikiran Mustafa Rasyid Pasya yang pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Menteri Luar Negeri.

4.    Ali Pasya (1815-1871)
Beliau lahir pada tahun 1815 di Istanbul dan wafat tahun 1871, anak dari seorang pelayan tokoh. Dalam usia 14 tahun ia sudah diangkat menjadi pegawai. Tahun 1840 diangkat menjadi Duta Besar London dan sebelum menjadi Duta Besar ia sering kali menjadi staf Perwakilan Kerajaan Usmani di berbagai negara Eropa dan di tahun 1852 ia menggantikan kedudukan Rasyid Pasya sebagai Perdana Menteri. Usaha pembaharuannya antara lain : tentang pengakuan semua aliran spiritual pada masa itu, jaminan melaksanakan ibadahnya masing-masing, larangan memfitnah karena agama, suku dan bahasa, jaminan kesempatan belajar, sistem peradilan dan lain-lainnya. Pembaharuan yang dilaksanakan oleh tokoh-tokoh pembaharuandi zaman tanzimat tidaklah seluruhnya mendapat dukungan bahkan mendapat kritikan baik dari dalam atau di luar Kerajaan Usmani karena gerakan-gerakan tanzimat untuk mewujudkan pembaharuan didasari oleh pemikiran liberalisme Barat dan meninggalkan pola dasar syariat agama, hal ini salah satu sebab yang utama sehingga gerakan tannzimat mengalami kegagalan dalam usaha pembaharuannya.
Dalam masanya gerakan tanzimat mencetuskan dua piagam, yang pertama di tahun 1839, Abdul Majid sultan yang menggantikan Mahmud II Hatt i syerif gulhane (piagam gulhane), yang menerangkan perlunya diadakan perubahan, dasar untuk perubahan itu adalah :
1.      Terjaminnya ketentraman hidup, harta dan kehormatan warga negara.
2.      Peraturan mengenai pungutan pajak
3.      Peraturan mengenai kewajiban dan lamanya dibas militer
Sehingga di tahun 1847 didirikan mahkamah – mahkamah baru untuk urusan pidana dan sipil. Piagam yang kedua dicetuskan pada tahun 1856  yang diberi nama hatt-i humayyun, yang lebih banyak berisi pembaharuar kedudukan atau persamaan hak orang Eropa yang berada atau tinggal di wilayah Kerajaan Usmani.
Perubahan dizaman tanzimat tidak seluruhnya mendapat penghargaan bahkan banyak juga mendapat kritikan dari kaum intelegensia kerajaan Usmani[4]. Itu dikarenakan kedua piagam tersebut masih mengandung sekularisasi dalam berbagai intitusi kemasyarakatan, kritik juga sering di ajukan karena terdapat adanya pro Barat itu membuka pintu bagi masuknya pengaruh dan turut campurnya Barat dalam masalah inern dalam negri sendiri



BAB III
KESIMPULAN

Terenggutnya masa kejayaan dari Islam membuat para khalifah–khalifah islam memutar otak untuk melakukan berbagai macam perubahan demi mengembalikan kejayaan islam, salah satunya di wilayah Turki dengan mendirikan gerakan tanzimat yang berfungsi atau bertugas untuk menata, mengembalikan, kejayaan Kesultanaan Turki dengan lingkup bidang sosial, hukum, kebudayaan, militer, ekonomi, dst.
Adapun tokoh – tokoh dalam gerakan tanzimat itu sendiri adalah Mustafa Rasyid Pasya yang lahir di istambul tahun 1800 yang mempunyai kontribusi besar dalam perubahan di Turki, Mustafa Sami juga merupakan pemikir dalam pembaharuan yang pernah berkunjung di berbagai wilayah Eropa, Mehmed Sadik lahir pada tahun 1807 dan wafat tahun 1856 M, Ali Pasya Beliau lahir pada tahun 1815 di Istanbul dan wafat tahun 1871,
Dalam perjalanannya tanzimat tidak juga mendapat jalan lurus banyak rintangan kritikan dari berbagai macam arah.


[1]Harun Nasution,  Pembaharuan Dalam Islam, (Jakarta :  Bulan Bintang, 1975), hlm 90.
[2] Ibid, hlm 90.
[3] Ibid,  hlm 95.
[4] Ibid,  hlm 96.

Saturday 2 April 2011

Ibu Ku tercinta.

PERJALANAN SEORANG IBU
Bissmillahirohmanirrohim, nama saya Sri muryati dengan enam bersaudara tetapi adik – adik saya yang tiga meninggal, saya paling tua sendiri adik saya yang pertama bernama Daryono, adik saya yang ke dua bernama Muryono sekarang bekerja di Bekasi, dan yang paling akhir namanya Nur Habib, saya lahir tepatnya pada tanggal 22 november 1965, pada saat itu indonesia masih negara yang sangat muda sekali masih berumur 2o tahun, masih diperlukan banyak sekali perubahan disana sini penataan sistem politik agar tidak carut marut dan pengaturan keamanan masih perlu ditingkatkan, di desa yang sangat strategis dihimpit berbatasan dengan wilayah kecamatan lain, sehingga jika ingin keluar kecamatan hanya perlu melangkahkan kaki saja. Pogungrejo itulah desa saya yang masih dalam kawasan wilayah kecamatan Bayan dan yang tentunya kabupaten Purworejo, di sebelah selatan agak ketimur berbatasan dengan wilayah kecamatan ngombol tepatnya desa seborokrapayak tetapi masyarakat setempat sering memanggilnya dengan nama desa krapak tidak tau kenapa awal mula dan asal usulnya sehingga nama Krapayak lah yang berkembang di daerah setempat.
Beralih ke sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kecamatan banyuurip dan tepatnya desa seboro pasar, banyak orang memanggilnya dengan sebutan tegalmiring mungkin karena letaknya memang dekat dengan sawah yang agak miring letaknya, yang saya lebih tertarik lagi dengan nama Kecamatannya Banyuurip namanya sangat unik yang mungkin sangat menggangu pikiran banyak orang, banyu itu didaerah saya digunakan sebagai nama air sedangkan urip itu hidup berarti jka digabung menjadi air yang hidup, mungkin itu hanya istilah atau karangan para orang tua dulu tapi yang saya tahu dan saya dengar di wilayah itu memang ada sumber mata air yang sering digunakan banyak orang untuk mengobati orang sakit yang lebih anehnya banyak juga yang sembuh itulah kuasa dari maha pencipta kita tak kan mampu melawannya.
Sejak masih kecil ibu saya (.......)sudah mendidik saya dengan penuh kedisiplinan, setiap hari harus bangun pagi sholat subuh, bersih – bersih seisi rumah, menyapu halaman sudah hal yang wajib bagi saya sebelum berangkat ke sekolah, pelajaran yang sangat berharga yang saya rasakan sampai saat ini, yang coba saya terapkan pada ketiga anak – anak saya, tetapi jaman sudah berubah, kebiasaan anak – anak jaman sekarang berbeda dengan anak jaman dulu, kalau dulu mainan masih banyak dengan dibuat dari tanah liat, pelepah pisang, daun kelapa dan yang lainnya jaman sekarang mana ada yang mau main dengan begituan, sekarang mainannya model – model mobil – mobilan, boneka barbie, ps, kalo anak saya yang terkecil suka main hp saya walaupun hp sudah kuno maklum orang tua buat apa hp baru justru tambah pusing. Berawal dari SD Pogungrejoyang dekat dengan rumah tempat tinggal saya saya memulai pendidikan dasar saya, kala itu saya masih ingat bangunannya masih sangat sederhana tetapi sudah lumayan bagus dan pantas untuk tempat menuntut ilmu.
Tahun 1975 pertama kali saya mencium wanginya bangku pendidikan formal yang masih awam bagi saya, saya mulai dari tingkat yang paling dasar yaitu TK atau Taman Kanak – kanak mungkin pada tingktat ini masih belum bisa disebut belajar, disana hanya tempat berkumpul sesama anak kecil bermain ini itu dengan ibu guru yang sangat sabar. Tahun kedua di SD Pogungrejo saya naik kelas satu dengan peringkat terbaik disana sudah di ajari membaca, menghitung, mengeja nama seseorang dan lainnya, sehingga saya masih ingat guru – guru saya dulu di SD yang mengajar tanpa kenal lelah, yang pertama Bapak Mantri Suratman guru kelas satu yang berasal dari desa wingko, setiap hari mengayuh sepeda tuanya tanpa mengenal rasa lelah padahal jarak antar rumahnya dengan sekolah cukup jauh tetapi semangatnya luar biasa.
Tahun ketiga saya naik ke kelas dua juga dengan peringkat yang memuaskan, dengan belajar yang giat dan disiplin yang tinggi serta didukung sepenuhnya oleh orang tua saya, saya dapat mencapai hasil yang maksimal, peringkat pertama tidak membuat saya merasa paling tinggi justru menambah semangat saya agar lebih meningkatkannya kembali, di kelas dua ini saya juga masih ingat akan guru saya yang tak kenal lelah guru yang selalu membimbing saya dan teman teman untuk selalu giat dalam belajar yaitu Bapak Suhari,