Lagu Bimbo dengan judul tersebut membuat
saya merenung akan hubungan saya dengan Allah swt. Saya ingin tahu bagaimana
sebenarnya posisi saya di sisi Tuhan. Seorang sufi berkata, "jika anda
ingin tahu bagaimana posisi anda di sisi Tuhan, lihatlah di mana posisi Tuhan
di hati anda!"
Saya pun mencoba melihat ke dalam hati
saya. Bisakah saya merasakan Tuhan hadir di hati saya? Entahlah....Saya memang
bukan seorang sufi. Tapi saya percaya bahwa Tuhan semestinya hadir dalam semua
perbuatan saya.
Ketika saya sholat dan puasa, saya tahu
Tuhan hadir dalam hati saya. Namun ketika saya berangkat kerja, ke luar dari
rumah, saya tak bisa memastikan apakah masih saya bawa Tuhan dalam aktivitas
saya.
Apakah Tuhan hadir ketika saya disodori
uang komisi oleh rekan sekantor? Apakah Tuhan hadir ketika saya selipkan
selembar amplop agar urusan saya menjadi lancar?
Apakah Tuhan juga hadir ketika saya
ombang-ambingkan mereka yg datang ke kantor saya, terlempar dari
satu meja ke meja yang lain.....
Lagu Bimbo tersebut mengingatkan saya
bahwa hidup ini bagaikan sajadah panjang
yang terbentang, dari buaian bunda sampai ke liang lahat. Seharusnya semua
aktivitas yang saya lakukan di sajadah panjang ini membawa saya untuk selalu
mengingat kehadiran-Nya.
Mengapa Tuhan hanya saya bawa dan saya
resapi kehadiran-Nya ketika saya berada di masjid, dan tiba-tiba Tuhan hilang
ketika saya berada di luar masjid. Kalau saja lagu Bimbo tersebut saya
terjemahkan ke dalam bahasa para khatib Jum'at: "Apapun aktivitas kita,
seharusnya kita selalu ingat keberadaan Allah. Itulah
makna dzikrullah; mengingat Allah; itu
jugalah makna ibadah."
Kalau saya diperbolehkan menerjemahkan
lagu Bimbo itu dengan bahasa al-Qur'an, saya teringat satu ayat suci,
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku"
Sayang, penafsiran saya akan kata ibadah
masih terbatas pada ibadah ritual. Sayang sekali, sajadah saya tak panjang
terbentang. Sajadah saya tak mampu masuk ke gedung-gedung pencakar langit, ke
pusat perbelanjaan, ke tempat hiburan dan ke gedung sekolah.
"Tak kulihat suatu benda, kecuali
di ujungnya kulihat ada Tuhan!" Ah, ucapan sufi ini lagi-lagi membuat saya
malu...Saya tahu bahwa bukan maksud sufi tersebut untuk mengatakan dia telah
melihat Tuhan, tapi yang ingin dia ceritakan adalah Tuhan selalu hadir di
sekelilingnya.
Ada sajadah panjang terbentang....
No comments:
Post a Comment
kasih komentar balik yah......