Mahasiswa
penerus cita cita bangsa, sebagai kaum intelektual yang selalu dinanti
pemikirannya untuk membawa perubahan.
Apa
kabar semua ???. semoga masih dalam lindungan allah SWT, selalau sehat jiwa dan
raganya sehingga mampu untuk berfikir dengan jernih. Ingatkah 84 tahun silam?
Tepatnya 28 Oktober 1928 sejarah mencatat sebagai hari sumpah pemuda. Yang di
pelopori kaum cendekiawa massa itu, dimana para pemuda pemudi indonesia di
kumpulkan dalam satu wadah dan diikat dengan bersumpah. Dan untuk pertama
kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Coba kawan kita kembali renungkan
spirit perjuangan massa lalu.
1.
Kami
poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air
Indonesia.
2.
Kami
poetra dan poetri Indonesia, mengakoe
berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
3.
Kami
poetra dan poetri Indonesia menjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Itulah buyi nsakah asli dari Sumpaah Pemuda. Sumpah
Pemuda adalah pengakuan dari pemuda pemudi seluruh Indonesia yang mengikrarkan
satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Yang dilaksanakan pada kongres
pemuda II, beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesi yang tergabung dalam
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI)
Konstribusi
yang sangat besar telah diberikan, refleksi dari Sumpah Pemuda yang menyatukan
seluruh elemen bangsa sehingga dapat membuahkan hasil yaitu kemerdekaan bangsa
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai tonggak beridrinya bangsa
Indonesia, yang bebas dari penjajahan dan berkedaulat penuh atas bangsa
Indonesia.
Bandingkan
dengan 84 tahun silam dimana pemuda pemudinya dengan iklas dan tampaa pamrih
berkorban demi merdekanya bangsa indonesia. Harta benda bahkan nyawa pun
dikorbankan untuk kepentingan umum. Bandingkan dengan Perilaku pemuda-pemudi saat
ini yang hanya mengejar kepentingan pribadi, yang berorientasi pada kepentingan
politik, kelompok dan materialime, sebuah prilaku yang menodai makna Sumpah
Pemuda. Seandanya perilaku pemuda dahulu yang rela berkorban dengan iklas dapat
diaplikasikan dimasa sekarang ini pastilah korupsi, kolusi dan Nepotisme tidak
akan terjadi di negeri Indonesia.
Cara
berfikir pemuda-pemudi sekarang yang sangat disayangkan, dimana tidak memiliki
identitas diri yang kuat sebagai pemuda-pemudi bangsa Indonesi. Dimana kebudayaan
luar negeri dengan bebasnya masuk ke negeri ini tampa adanya pembentengan yang
kuat sehingga kita secara mentah mentah menerima kebudayaan luar. Bangsa
indonesia yang sempat menjadi kiblat bangsa di asia tenggara, bangsa yang
disegani. Liahatlah sekarang sbagian besar masyarakat indonesia lebih bangga
dengan kebudayaan luar dan prodak luar negeri dari pada prodak dalam negeri.
Sehingga sangat disayangkan bangsa yang kaya akan sumber alam dan sumber daya
manusia yang seharusnya bisa menjadikan bangsa ini menjadi bnagsa yang maju.
Tetapi sekarang menjadi bangsa yang cukup terpuruk.
Dan
ditambah lagi motivasi Pemuda-Pemudi saat ini sangatlah lemah, peringatan
Sumpah Pemuda hanya sebagai simbolsasi tiap tahunya. Tanpa mengambil spirit
motifasi yang ada dalam peringatan Sumpah Pemuda sifat hedoisme, malas dan suka
menyerah telah melunturkan semangat. Motifasi yang melandasi Sumpah Pemuda dengan bertambahnya umur tidak membuat
semangat Sumpah Pemuda menjadi lebih kuat malah menjadikan semangat Sumpah
Pemuda menjadi luntur termakan oleh waktu.
Dan
mundurnya semangat nasionalisme dikalangan pemuda-pemudi. saat ini seharusnya
menjadi tonggak perjuangan bangsa Indonesia sekarang dirasa mulai meluntur
dikalangan pemuda pemudi saat ini. Dimana sifat nasionalisme yang harus
ditanamkan sejak dini dan berakar dalam jiwa setiap warga negara indonesia . tanggung
jawab siapakah kmunduran rasa Nasionalisme sekarang ini. Pemerintahkah?? Dengan
berbagai programnya atau semua elemen masyarakat indonesia secara keseluruhan untuk
membangun kembali semangat nasionalisme yang dirasa meredup.
Muhamad
Rozakun
No comments:
Post a Comment
kasih komentar balik yah......